0

Proses Produksi dan Penanganan Limbah

Posted by Unknown on 08.45 in ,
Proses Produksi dan Penanganan Limbah


Proses Produksi
Prinsip proses produksi tepung terigu adalah memisahkan endosperm dari lapisan bran dan mereduksi endosperm hingga berukuran kurang lebih 15 mikron. Adapun proses produksi yang dipakai adalah proses produksi terus menerus.  Proses produksi meliputi proses pembersihan, proses pencampuran, proses pengkondisian, proses penggilingan, dan proses pengayakan.

1. Proses Pembersihan
Proses pembersihan terdiri dari pembersihan pendahuluan, pembersihan pertama, dan pembersihan kedua. Gandum yang berasal dari silo dikeluarkan melalui silde gate yang berada dibawah silo gandum. Kemudian dialirkan ke mill dengan belt conveyor, selanjutnya chain conveyor. Untuk selanjutnya dibawa ke atas mill dengan menggunakan bucket elevator untuk dilakukan pembersihan pendahuluan. Pembersihan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan separator sehingga gandum terpisah dari offal. Tujuan pembersihan pendahuluan ini adalah untuk menyaring offal berukuran besar yang tidak tersaring pada saat pembersihan sebelum masuk silo. Jenis offal yang tersaing seperti kayu, batang gandum, atau tanaman lain yang terbawa pada saat panen. Gandum yang masuk ke dalam mill diangkat oleh screw conveyor menuju separator. Gandum yang melewati separator, masuk kedalam screw conveyor menuju raw wheat bin.  Gandum yang masuk ke dalam masing-masing mill melalui screw conveyour kemudian dimasukkan ke dalam magnetic separator , setelah itu gandum masuk kedalam buffer bin untuk disimpan sementara sebelum masuk ke dalam timbangan agar penimbangan dapat dilakukan secara kontinu. Setelah penimbangan, gandum akan melalui proses pembersihan dengan menggunakan mesin yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula, yaitu dengan menggunakan mesin separator, carter disc, scourer, dan dry stoner. Seperti misalnya pada mesin separator, gandum masuk melalui inlet kemudian terjadi pemisahan offal dari gandum. Ukuran yang lebih besar dari biji gandum akan tersangkut, kemudian gandum dan offal seperti pasir dan tanah akan lewat pada ayakan bawah. Gandum dan kotoran tersebut akan dipisahkan oleh ayakan bawah dengan cara gandum akan trailing sedangkan kotoran akan lewat. Pada pembersihan kedua, gandum yang telah ditransfer oleh bucket elevator keatas mill, selanjutnya dialirkan ke hopper melalui crew conveyor untuk selanjutnya gandum dialirkan menuju magnetic separator dan meuju buffer bin yang pada akhir poses akan ditibang dengan timbangan volumetric untuk mengetahui persentasi ekstrasi gandum dari laju aliran gandum persatuan waktu tertentu. Gandum akan dilalirkan secara merata ke masing-masing grinder untuk proses penggilingan.

2. Proses pencampuran
Proses pencampuran jenis gandum dilakukan setelah tahap pembersihan pendahuluan. Aliran gandum yang dikeluarkan dari raw wheat bin ditimbang dengan menggunakan timbangan flow metric regulator. Selanjutnya gandum keluar dari timbangan, lalu tertampung dalam screw conveyor. Proses pencampuran gandum terjadi pada screw conveyor akibat screw yang berputar. Gandum yang telah tercampu rselanjutnya diangkat keatas miller dengan menggunakan bucket elevator.

3. Proses pengkondisian
Setelah selesai tahap pembersihan pertama, kemudian dilakukan proses pengkondisian. Pengkondisian adalah proses penyiapan gandum pada suatu karakteristik penggilingan yang optimal, yaitu ekstrasi yang tinggi dan kualitas tepung yang baik. Tahapan proses pengkondisian meliputi first dampening, first rempering, second dampening dan second tampering. Dampening adalah proses penambahan air pada gandum, sedangkan tempering adalah proses penyimpanan gandum pada suatu kondisi tertentu.

4. Proses penggilingan
Proses penggilingan bertujuan untuk menggiling endosperm menjadi tepung dengan ukuran kurang lebih 150 mikron. Hasil ekstrasi penggilingan menjadi tepung umumnya 74 hingga 76%, sedangkan sisanya menjadi produk samping yaitu bran, pollard, pellet, tepung industri. Proses tepung terdiri dari penggilingan dan pengayakan. Prinsip penggilingan adalah memisahkan endosperm dari lapisan aleuron cell atau lapisan bran dan mereduksi endosperm tersebut menjadi tepung. Proses penggilingan ini terdiri dari proses pemecahan, yaitu proses memisahkan bran yang masih bersatu dengan endosperm serta memecahkan endosperm sehingga menjadi semolina, middling dan tepung pati. Proses berikutnya dalah proses reduksi, yaitu mereduksi endosperm yang sudah dipisahkan pada proses pemecahan  menjadi tepung dengan persentase ekstrasi tepung setinggi mungkin dengan memperhatikan faktor kadar abu. Proses yang terakhir adalah proses pemurnian, yaitu proses membersihkan atau memsiahkan bran idari semolina atau middling agar proses reduksi ekstrasi tepung setinggi mungkin dengan kadar abu yang rendah.

Gandum yang siap untuk digiling dimasukkan ke rol pemecah biji gandum dan dihasilkan bran yang masih banyak mengandung endosperm dan sebagian kecil semolina, midling dan tepung. Gandum yang telah digiling dibawa ke atas dengan sistem transportasi vertical menggunakan udara bertekanan yang berasal dari aspirator. Selanjutnya produk-produk dari rol pemecah masuk ke siklon untuk dipisahkan menggunakan aliran udara sehingga aliran produk diperlambat. Kemudian gandum masuk ke plansifer untuk memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran. Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan mesin yang berbeda sampai endosperm pada kulit dapat terambil dan menjadi tepung sebanyak-banyaknya. Pada rol pemecah dihasilkan pecahan endosperm yang masih mengandung sedikit bran, sehingga proses masih dilanjutkan ke rol penggores. Fungsi rol ini adalah untuk menggores dan melepaskan semolina dari bagian kulit. Setelah semolina dan middling yang dihasilkan terpisah dari kulit gandum, proses selanjutnya dalah proses pengecilan ukuran atau proses reduksi. Proses reduksi dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang sehingga endosperm dapat dipisahkan dari kulitnya dan dapat di ekstraksi menjadi tepung.

5. Proses Pengayakan
Pengayakan bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran dan selalu dilakukan setelah proses penggilingan untuk mengambil tepung dari material selain tepung. Alat-alat yan gdigunakan dalam proses pengayakan adalah plansifer, bran finisher, vibro finisher, dan purifier.

Produk apa yang dihasilkan?
Produk utama yang dihasilkan oleh PT ISM Bogasari Flour Mills adalah tepung terigu yang terdiri dari tiga merek yaitu Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru.

Limbah apa yang dihasilkan?
Limbah yang dihasilkan pada proses tepung terigu merupakan limbah yang tergolong tidak membahayakan. Limbah yang dihasilkan bahkan mampu dijadikan sebagai produk lain yang memiliki daya jual tinggi. Limbah yang memiliki daya jual tersebut adalah bran dan pollard yang dapat diolah menjadi pellet sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ternak, tepung industri yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan lem dalam pembuatan kayu industri, germ  yang dapat diolah menajdi bahan pembuatan kapsul dan kosmetik.



Referensi :
1.      Kistanto. 2008. Mempelajari Proses Produksi Tepung Terigu dari Gandum di PT ISM Bogasari Flour Mils, Jakarta. Jakarta: Universitas Gunadarma.

2.      Ikhsanudin, Anwar. 2010. Laporan Magang PT Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills Divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Copyright © 2009 Welcome To My Blog!!! All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.