0

Tugas Kewirausahaan: Bentuk-Bentuk Pemasaran

Posted by Unknown on 01.20 in ,

Bentuk Pemasaran : Waralaba (Franchise)
Waralaba/Franchising adalah Pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti (Hisrich-Peters, 1995:513)
Waralaba/Franchising adalah peluang bisnis dimana pemilik, produsen atau distributor sebagai franchisor dari barang dan jasa atau merek tertentu memberi hak kepada individu atau franchisee untuk menjadi agen lokal dari barang dan jasa dan sebagai imbalanya menerima pembayaran atau royalti yang telah ditetapkan (Baygrave, 1994:353)
Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah bahwa wiraswastawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan memulai usaha baru. Pemberifranchise akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas. Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan, seperti penilaian keadaan lalu lintas, demografi, pertumbuhan bisnis di suatu daerah, persaingan, dan lain-lain merupakan bagian integral dari keputusan di mana akan menempatkan usaha. Contoh waralaba yang paling terkenal adalah Kentucky Fried Chicken, Burger King, McDonald’s.

Gambar :  Contoh Franchise (Burger King)

Waralaba memiliki dasar hukum dalam pendiriannya. Berikut ini adalah dasar hukum pendirian waralaba di Indonesia:
1.       PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
2.       Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba. 
3.       Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba 
4.       Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. 
5.       Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. 
6.       Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Keuntungan
Kerugian
    1.      Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran luas dan diterima oleh umum.
  1. Keuntungan yang didapat harus dibagi dengan franchisorberupa royalti disesuaikan dengan kesepakatan awal sebelum bisnis dilakukan.
     2.      Penerima lisensi tidak perlu melakukan promosi terkait barangnya.
    3.  Penerima lisensi memperoleh bantuan manajemen bidang akunting, personalia, marketing, dan juga produksi.
  2. Keuntungan dikendalikan (harga jual ditetapkan sesuai harga jual standar)
    4.      Penerima lisensi memperoleh pengawasan dalam hal menjaga kualitas produk dan layanan yang disediakan.

Bentuk Pemasaran : Penjualan Langsung (Direct Selling)
Penjualan langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Direct Marketing Asosiation / DMA, Kotler, 2000:740).
Kekuatan dari sistem direct selling adalah tradisi kemandiriannya dalam layanan ke konsumen dan komitmen untuk pertumbuhan kewirausahaan dalam sistem pasar bebas. Sistem direct selling menawarkan peluang usaha kepada mereka yang mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tampa melihat suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur maupun pengalaman. Sistem ini menawarkan peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja paruh waktu maupun penuh waktu.
Penjualan langsung atau direct selling terbagi ke dalam 3 dasar, yaitu one on oneparty plan dan multi level marketing. Berikut ini adalah penjelasannya:

1.      One on One
Sistem pemasaran langsung one on one ini, seorang penjual, yang merupakan agen atau anggota atau kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang.  Mereka menawarkan produk serta mendapat komisi. Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan penjualan ke konsumen. Cara ini sering digunakan oleh para member broker atau marketing associate suatu agen properti seperti contohnya ERA, Lj. HookerColdwell Banker dan para agen asuransiPrudentialSequis Life, Jiwasraya.

Gambar : contoh perusahaan direct selling one on one (Jiwasraya)

2.      Party Plan
Sistem pemasaran langsung party plan merupakan suatu metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap yang bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu. Model ini sering digunakan oleh distributor peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman kesehatan, dan nutrisi kesehatan seperti contohnya PT Imawi Benjaya, yang mengusung merek Tupperware dengan produk kemasan plastik, merupakan salah satu dari perusahaan yang sukses dan cukup terkenal di kalangan ibu-ibu rumah tangga, di dalam menerapkan metode penjualan ini.


Gambar : contoh perusahaan direct selling party plan (PT Imawi Benjaya)

3.      Multi Level Marketing (MLM)
Multi Level Marketing adalah sistem pemasaran langsung dengan banyak tingkatan. Pemilik perusahaan, distributor, upline dan downline perusahaan ini merupakan kesatuan yang utuh dan bekerja sama dengan tujuan menguntungkan masing-masing pihak terkait. Sistem pemasaran multi level marketing melibatkan personal atau kelompok pada masing-masing tingkatan.
Multi level Marketing (MLM) atau System Networking adalah penjualan secara bertingkat dari distributor mandiri yang memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam dua cara, yaitu penjualan produk langsung ke konsumen dan distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
MLM adalah kegiatan mendistribusikan, menjual atau menyuplai produk atau jasa melalui individu yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen ini dibayar dalam bentuk komisi, diskon, bonus dan reward lainnya, berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Perekrut disebut upline, sedangkanyang direkrut disebut downline. Dalam sistem MLM, upline juga mendapatkanreward dari besarnya penjualan downline yang berada di bawahnya langsung dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya berada dua tingkat atau lebih di bawahnya). Contoh pemasar yang sukses dalam bidang MLM antara lain Sophie Martin, Forever Young,  Tianshi, PT Multilevelindo Internusa, PT Aloe Vera Forever Living Product dan lain sebagainya.


Contoh : Perusahaan Multi Level Marketing (Sophie Martin)
Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen, bisnis eceran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu store retailing dan non-store retailing. Supermarket, convenience storedepartement store termasuk store retailing yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual.  Sedangkan non-store retailingmisalnya telemarketing dan mail order catalog. MLM sendiri termasuk ke dalam in home selling, hanya menggabung, memiliah dan memilih kekuatan kedua jenis bisnis eceran tersebut untuk menutupi kelemahannya.
Dalam pelaksanaannya, pemasaran langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1.      Penjualan tatap muka (Direct Selling).
Hal ini biasanya dilakukan oleh penjualan lapangan dengan kunjungan ke tempat keberadaan konsumen.
2.      Pemasaran surat langsung (Direct Mail).
Pemasaran langsung jenis ini dilakukan melalui brosur, informasi, fax, email, voice mail, dll.
3.      Pemasaran melalui katalog (Catalog Selling).
Pemasaran langsung jenis ini dilakukan oleh pemasaran dengan melakukan bpengiriman katalog berupa cetakan, CD, atau Video kepada konsumen.
4.      Pemasaran via telepon (Telemarketing).
Pemasar melakukan panggilan telepon untuk melakukan penawaran-penawaran pemasaran kepada konsumen.
5.      Pemasaran melalui televisi.
Pemasaran dilakukan melalui Iklan, TV Interaktif, Talk Show, dll.

6.      Online (internet selling).
Pemasaran jenis ini dilakukan melalui online shop di internet. Pemasaran jenis ini adalah yang paling populer saat ini dan memiliki penawaran yang sangat memanjakan pelanggan. Dimulai dengan pembayaran ditempat konsumen berada, gratis ongkos pengiriman, diskon-diskon dengan pembayaran melalui transfer-transfer tertentu, sampai dengan pengambilan barang yang dikembalikan atau klaim barang cacat tanpa extra fee untuk pengambilan barang, dan bahkan pengiriman bonus-bonus untuk menjaga kepuasan pelanggan tetap terjaga hingga pengiriman hadiah ulang tahun oleh perusahaan-perusahaan online shopping kepada pelanggan yang secara konsisten melakukan pembelian di tempat mereka.

Keuntungan
Bagi Pemasar
Bagi Konsumen
     1.       Sasaran lebih tepat
  1.  Belanja lebih nyaman dan menyenangkan karena dilakukan di lingkungan tempat konsumen berada, bahkan dapat dilakukan di rumah konsumen itu sendiri
   2.       Biaya yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien
   3.       Mudah membawa ke suatu pasar tanpa mengeluarkan biaya iklan dan media massa.
     4.       Bisnis sulit terlihat oleh pesaing
    2.    Menghemat waktu, barang yang dibeli dapat diteliti lebih mendalam, barang dan layanan yang disediakan oleh pemasar dapat dipelajari dengan lebih dalam sehingga menghilangkan rasa cemas terkait kualitas produk dan layanan yang disediakan.
   5.       Penjual dapat menikmati kebasan waktu, kebebasan dalam menentukan keuntungan dan memperoleh pelatihan gratis dari perusahaan.
   6.       Tanggapan konsumen dapat terlihat dan terukur secara langsung

Kekurangan
1.      Konsumen atau orang lain terganggu karena penjualan yang agresif.
2.      Memberikan citra yang buruk bagi industri penghasil produk bila ada satu penjual yang menipu pelanggannya.
3.      Mengganggu privacy bagi orang lain
4.      Terkadang ada penjual yang memanfaatkan atau mengeksploitasi pembeli impulsive atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.



Referensi:

http://muhammadrayyanahdafy.blogspot.co.id/2014/04/bisnis-waralaba-franchise-pemasaran.html
 http://infobisniswaralaba.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-direct-selling-mlm-dan-jenis.html
 Dr. Moerdiyanto, M.Pd. 2009. Diktat Kuliah Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

0

Identifikasi Usaha dan Analisa SWOT

Posted by Unknown on 21.41 in ,
Identifikasi Usaha dan Analisa SWOT

1.      Konveksi
Produk yang dihasilkan adalah bermacam-macam jenis pakaian (kaos, jaket, baju, dan sebagainya) yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga peluang pasar selalu ada. Pelaku bisnis ini dengan cepat menambah jenis produksinya seperti topi, tas dan sepatu, mulai dari bahan baku batik sampai kulit. Memulai bisnis ini juga cukup mudah. Perusahaan konveksi dapat memulai bisniskonveksinya hanya dengan modal dua atau tiga unit mesin jahit yang tidak terlalu mahalharganya di sebuah rumah yang tidak terlalu luas.
2.      Startup
Merupakan fasilitas bagi wirausaha dan pembeli dalam memperoleh keuntungan dan kemudahan.
Sistem lebih terintegrasi sehingga menjamin keamanan dan memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi. Tidak perlu menyediakan lapak usaha secara fisik.
3.      Jasa pengiriman online
Pengiriman barang dilkukan dengan tepat waktu sampai ke alamat yang dituju. Biaya pengiriman lebih murah. Sistem pengiriman barang transparan sehingga pengirim dapat melacak keberadaan barang
4.      Tambak ikan
Merupakan usaha yang memiliki prospek tinggi karena ikan salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi. Mudah dikelola karena tidak perlu dilakukan perlakuan khusus. Waktu panen terbilang cukup cepat
5.      Usaha kue
Mudah untuk memulainya karena bisa dibuat dirumah. Kue merupakan makanan yang sangat digemari oleh keluarga. Bahan baku membuat kue tidak susah didapat
6.      Budidaya jamur
Mudah dikembangkan atau dibudidayakan. Jamur dapat diolah dalam berbagai produk. Media tanam jamur tidak terlalu sulit
7.      Petani rempah
Prospek kedepan sangat tinggi krena produk yang dihasilkan sangat dibutuhkan dalam pembuatan bumbu masakan. Rempah juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan obat herbal
8.      Budidaya lobster
Budidaya yang sangat mudah. Tidak butuh tambak laut sebagai media budidayanya. Nilai jualnya tinggi
9.      Barber shop
Banyak peminat dikalangan remaja. Selain jasa cukur juga menyediakan minuman dan minuman sebagai tambahan usaha. Pelayanan lebih menjanjikan. Hasil dapat memuaskan karena sesuai dengan keinginan konsumen
10.  Steam motor
Pekerja tidak harus memiliki keahlian khusus. Prospek tinggi karena motor memerlukan perawatan dalam hal kebersihan. Waktu pengerjaan tidak terlalu lama sehingga bisa menyelesaikan banyak motor dalam sehari


No.
Jenis Usaha
Faktor Internal
Faktor Eksternal
1
Konveksi
Keuangan dan Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi dan Penelitian/Pengembangan.
Pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan.
2
Tambak Lobster
Keuangan dan Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi dan Penelitian/Pengembangan.
Pemerintah, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur,  kelompok kepentingan khusus, dll.
3
Barber Shop
Keuangan dan Akuntansi, SDM, dan Penelitian/Pengembangan.
Komunitas lokal, pesaing, pelanggan,  kelompok kepentingan khusus, dll.

Analisa SWOT
1.      Konveksi
·         Kekuatan (S)
Pangsa pasar yang tinggi, lokasi yang strategis, orientasi yang internasional, pengalaman manajer, dll.
·         Kelemahan (W)
Peralaan semi tradisional, terbatas dalam perluasan perusahaan, posisi global kurang, produksi sebagian masih manual.
·         Opportunity (O)
Kemajuan teknologi, perkembangan manusia yang cepat, perubahan gaya hidup, dll.
·         Threat (T)
Adanya pesaing baru, adanya peraturan pemerintah, nauiknya BBM, dll.

2.      Tambak Lobster
·         Kekuatan (S)
Potensi perikanan, bahan baku, keuangan daerah, posisi geografis, dll.
·         Kelemahan (W)
Teknologi, pakan dan harga, SDM dll.
·         Opportunity (O)
Kemajuan teknologi, daya konsumsi manusia yang terus meningkat, dll.
·         Threat (T)
Adanya pesaing baru, adanya peraturan pemerintah, nauiknya BBM, dll

3.      Barber Shop
·         Kekuatan (S)
Perubahan gaya hidup yang terus meningkat, pangsa pasar yang terus meningkat, variasi barber yang terus berkembang, dll, posisi geografis.
·         Kelemahan (W)
SDM, harga, dll.
·         Opportunity (O)
Kemajuan teknologi, daya hidup yang meningkat.
·         Threat (T)
Adanya pesaing baru, dll.

2

Orientasi Pemasaran dan Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Bisnis

Posted by Unknown on 10.28 in ,
Orientasi Pemasaran dan Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Bisnis

A.    Arti Penting Orientasi Pemasaran
Manajemen strategi orientasi pasar adalah sistem yang dirancang untuk membantu manajemen dengan cepat dalam membuat dan menentukan strategi melalui usaha menciptakan visi strategi. Keputusan suatu strategi yang dirumuskan akan menunjukkan daya kekuatannya, perubahan atau proses dari terbentuknya strategi. Suatu strategi biasanya disusun untuk jangka waktu lebih satu tahun, bahkan kadang dalam beberapa dekade masih bisa dipergunakan.Terdapat perbedaan kemampuan yang nyata untuk menentukan taktik dan strategi, biasanya bisa dilihat dalam biaya pemakaian sumberdaya dan penggunaan waktu yang tersedia, baik itu hanya untuk sekedar pengulangan strategi atau perubahan strategi. Kadang-kadang suatu keputusan yang salah merupakan pemborosan biaya yang berlebihan, dimana hal  tersebut akan dapat mengancam eksistensi organisasi.  
Peran penting dari manajemen strategi orientasi pasar adalah agar tidak timpang dalam memilih alternatif-alternatif strategi yang paling baik, yaitu dari banyaknya analisa-analisa yang dilakukan guna diperoleh keleluasaan memilih sesuai ciri-ciri tertentu alternatif yang ada. Berbagai manfaat dan keuntungan penerapan manajemen strategi orientasi pasar, yaitu:
1.      Mempercepat pertimbangan dalam pemilihan strategi.
2.      Pertimbangan kemampuan jangka panjang.
3.      Meningkatkan keakuratan dalam keputusan alokasi dana.
4.      Melengkapi metode untuk membantu menganalisa strategi dan membuat keputusan.
5.      Melengkapi manajemen strategi dan sistem kontrolnya.
6.      Memperbaiki komunikasi dan koordinasi baik secara vertikal maupun horizontal.
7.      Membantu mengatasi perubahan.

Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan pasarnya. Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi mempunyai komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Narver dan Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999, p. 1140-1141) membuktikan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Bharadwaj et al., (1993, p. 92) juga menyatakan bahwa budaya perusahaan yang menekankan pada pentingnya perusahaan untuk memperhatikan pasar (berorientasi pasar) akan mengarah pada penguatan keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan informasi pasar. Orientasi pelanggan adalah kemauan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelangganya. Orientasi pesaing adalah kemauan perusahaan untuk memonitor strategi yang diterapkan para pesaingnya. Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari informasi tentang kondisi pasar industri.

B.     Faktor Penyebab Kegagalan Berbisnis
Memasuki dunia wirausaha memang tidaklah semudah merencanakan dan membayangkan kesuksesannya. Ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi yang seringkali membuat kita harus memilih diantara 2 pilihan, yaitu tetap berjuang untuk menghadapi tantangan tersebut atau malah menyerah dan mengubur semua mimpi untuk menjadi wirausahawan sukses. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berbisnis. Adapun 7 alasan utama kegagalan bisnis adalah sebagai berikut:
1.      Ketidakjelasan bisnis yang dijalankan
Pemilik bisnis belum memutuskan nilai, visi, misi dan tujuan bisnis serta rencana bisnis, sehingga tidak fokus dengan bisnis yang dijalankan. Karena tidak ada kejelasan bisnis yang dijalankan, hal ini dapat mengakibatkan pemilik bisnis tidak jelas tujuannya dan belum membuat rencana bisnis tertulis untuk memandu mereka dalam area bisnis atau area keuangan.
2.   Rendahnya pengetahuan keuangan
Kekurangan kemampuan atau rendah pengetahuan tentang Laporan Keuangan, pemilik bisnis tidak mengetahui bagaimana mengaturnya  atau terlalu sibuk untuk mengatur keuangan. Pemilik bisnis harus mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang ia punya, berapa banyak hutangnya, berapa banyak yang berhutang padanya, dan target untuk menerima atau membayar totalnya. Hal ini dapat diantu dengan menentukan secara lengkap pada sistem akuntansi sehingga pemilik bisnis selalu mengetahui ke mana uang tersebut digunakan.
3.   Rendahnya penjualan, pelayanan dan buruknya hubungan
Kurangnya semangat dalam bagian penjualan adalah faktor utama reandahnya penjualan yang merupakan salah satu alasan utama kegagalan dalam berbisnis. Pemilik bisnis perlu persiapkan tim untuk berpikir dan fokus pada penjualan dan pelanggan setiap saat. Jadikan penjualan sebagai prioritas utama dari tim penjualan dan tim lainnya. Antisipasi tren kegagalan pasar, produk dan pelayanan. Lihatlah ke depan, satu, dua, atau tiga tahun mendatang. Kemanakah pemasaran akan berjalan? Apa trend pasarnya? Produk apa yang ditawarkan sekarang? Apakah sesuai keinginan pasar? Perubahan apa yang perlu untuk antisipasi keinginan, kebutuhan dan kesukaan pelanggan. Hubungan yang buruk dengan lingkungan bisnis dan tim perusahaan akan menyebabkan bisnis dari pemilik bisnis tidak mampu bertahan lama dengan yang lainnya. Bermusuhan dan pikiran negatif menyebabkan pemilik bisnis cepat marah, sering mengkritik, protes terhadap staf yang tidak baik, pemasok dan bahkan pelanggan.
4.   Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin
Lemahnya sistem pengontrolan disetiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan terutama di bidang penjualan; sistem penjualannya, cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya, cara pemantauannya. Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin inilah yang menyebabkan kegagalan dalam berbisnis.
5.   Kekurangan modal kerja
Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar. Pemilik bisnis harus mengetahui bahwa untuk mulai membangkitkan keuangan dari penjualan, memakan waktu lama dan pada umumnya untuk menjalankan suatu bisnis memerlukan enam bulan untuk menyediakan uang tunai sebelum memulai suatu bisnis.
6.   Rendahnya mental: tidak sabar, tamak dan bimbang
Pemilik bisnis tidak realistis mengenai berapa lama untuk meraih hasil-hasil bisnisnya, tidak sabar dalam mengambil hasilnya, dalam melakukan pengeluaran biaya yang minimal dan tidak adanya pekerjaan yang khusus atau fokus dalam menjalankan bisnis pada pertama. Pemilik bisnis berpikir bahwa mereka dapat menghasilkan banyak keuntungan secara tetap dan mudah. Banyak bisnis gagal karena pemilik bisnis mencari jalan untuk membuat keuntungan besar dengan cepat dan menjadi milyuner secara instan. Dalam menjalankan bisnis diperlukan suatu proses. Pemilik bisnis yang kurang pengalaman sering mengerjakan waktu dan uang secara tidak bijaksana, tanpa pertimbangan konsekuensi, tindakan yang tidak sabar, tanpa mengambil waktu untuk memperoleh data dan memikirnya, tak peduli seberapa jauh bisnis itu telah dijalankan pada arah yang tidak tepat dari tujuan bisnisnya. Kareta takut akan kegagalan, banyak pemilik bisnis menghindari berhadapan dengan tantangan atau halangan dan sering hancur karena mereka tetap berperforma rendah dalam berbisnis.
7.   Lemahnya perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilik bisnis bereaksi terus menerus, bahkan menjadi kewalahan dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Pemilik bisnis dan timnya harus jelas dalam hal prioritas di setiap area dari pekerjaan dan tetap bertanya strategi apa yang paling penting dalam waktu sekarang ini.

Referensi:
http://arezahadi.blogspot.co.id/2010/12/arti-penting-orientasi-pemasaran.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016
http://mutiaralumpur.blogspot.co.id/2010/02/orientasi-pasar-market-orientation.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016
http://peluangusaha31.blogspot.co.id/2012/08/7-faktor-penyebab-kegagalan-dalam-bisnis.htmlI, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016

Copyright © 2009 Welcome To My Blog!!! All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.