0
Profil Orang Sukses Karena Bekerja Dan Wirausaha
Profil Orang Sukses Karena Bekerja Dan Wirausaha
Orang
yang Sukses Karena Bekerja
Dahlan
Iskan beliau dikenal masyarakat karena keberhasilannya dalam memimpin surat
kabar Jawa Pos, yang awalnya hanya koran daerah yang hampir gulung tikar
menjadi koran Nasional dengan penjualan yang sangat fantastis. Dahlan Iskan
dilahirkan di Magetan Jawa Timur, tepatnya di Desa Kebun Dalam Tegalarum,
Kecamatann Bando 17 Agustus 1951. Dahlan Iskan adalah anak dari pasangan
Muhammad Iskan dan Lisnah.
Dahlan
adalah anak ketiga dari empat bersaudara, kakak pertamanya bernama Khosyatun,
kakak keduanya bernama Sofwati sedangkan adik bungsunya bernama
Zainudin.
Orang tuanya
bukanlah orang kaya, bahkan sangat miskin sekali ia dan saudara-saudaranya
terbiasa dalam hidup kesederhanaan. Kehidupan ia waktu kecil membuatnya menjadi
pribadi yang tangguh serta menurutnya kemiskinan harus dihadapi dengan bekerja
dan berusaha.
Riwayat
pendidikan Dahlan Iskan, beliau bersekolah di Madrasah yang juga disebut
Sekolah Rakyat setelah tamat ia melanjutkan sekolahnya ke sekolah lanjutan
tingkat pertama, kemudian ke Sekolah Aliyah setelah tamat ia melanjutkan ke
IAIN Sunan Ampel dan di Universitas 17 Agustus namun ia keluar karena terlalu
asyik menulis majalah dan koran mahasiswa ketimbang mengikuti kuliah. Kemudian
ia hijrah ke Samarinda untuk menjadi reporter di surat kabar lokal. Pada tahin
1976 ia pindak ke Surabaya bekerja sebagai wartawan di majalah Tempo. Walau
sudah bekerja ia juga diam-diam menulis untuk koran lain seperti Surabaya Post
dan Ekonomi Indonesia.
Tahun
1982 ia di promosikan menjadi pemimpin koran Jawa Pos, Jawa Pos hampir bangkrut
karena kalah saing namun ia tak berputus asa ia mencari cara untuk
menyelamatkannya, dengan caranya akhirnya omset Jawa Poat naik 20 kali lipat
yaitu 10,3 miliar namun ia mengundurkan diri dan memberi kesempatan kepada yang
lebih muda lalu ia mendirikan stasiun TV lokal Surabaya (JTV & SBO), Batam
(Batam TV), Pekan Baru (Riau TV), FMTV di Makassar, Palebang (PTV), dan
parahyangan TV di Bandung dan yang lainnya yang mencapai 34 stasiun TV lokal.
Selain itu ia juga memiliki perusahaan listrik ia juga menjadi direktur
pembangkit listrik swasta PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT Prima Electrik Power di
Surabaya dan hal ini yang menjadi salah satu alasan ia di tunjuk menjadi
Direktur Utama PLN. Puncak kariernya Pada tanggal 19 Oktober 2011 Presiden
SBY menunjuknya menjadi Menteri BUMN.
2. Dwi
Soetjipto
Dwi Soetjipto, lahir 10
November 1955 di Surabaya, Jawa Timur adalah seorang eksekutif Indonesia. Menjabat
sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 28 November 2014 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN No.SK-265/MBU/11/2014 tanggal 28 November 2014
hingga sekarang. Selain sebagai Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto
menjabat sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya menjabat
sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen
nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Di bawah
kepemimpinannya, PT Semen Indonesia mampu menyatukan Semen Padang, Semen
Gresik, dan Semen Tonasa. Melalui kerja visionernya untuk memperluas
operasi BUMN Indonesia di Asia, PT Semen Indonesia sudah membuka pabrik di
negara Vietnam. Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berstatus
multinasional (multinational state-owned company) setelah pembelian pabrik
Thang Long di Hanoi Vietnam. Bahkan Pers dan komunitas korporasi di Hanoi,
Vietnam, memberi nama bagi Dwi Soetjipto yaitu, Vu Van Qui atau Vu Vi Tho.
Sebelumnya, Dwi menjabat
sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik Persero sejak tahun 2005, kemudian pada
awal tahun 2013 PT Semen Gersik Persero resmi bertranformasi menjadi
PT Semen Indonesia Tbk. Tahun 2009, Dwi Soetjipto meraih gelar Doktor Ilmu
Manajemen Kekhususan Manajemen Strategis dari Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya
menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas Padang, dan gelar
Insinyur dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Surabaya. Untuk prestasi kepemimpinannya sebagai eksekutif korporasi dan
sumbangsih terhadap pembangunan almamaternya, ia pernah dinobatkan sebagai
alumnus terbaik dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(IKA-ITS).
3. Muhammad
Anis
Muhammad Anis lahir di
Jakarta, 26 Juni 1957. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan
Metalurgi FTUI pada tahun 1977. Tahun 1986, Anis melanjutkan studinya ke
University of Sheffield di UK, mengambil Master Metalurgi. Ia lulus pada 1988
dengan predikat distinction dan langsung melanjutkan ke jenjang
doktoral di universitas yang sama. Anis adalah alumni pertama Jurusan Metalurgi
FTUI yang menjadi doktor.
Muhammad Anis lulus dari
Fakultas Teknik jurusan metalurgi Universitas Indonesia pada 1983. Setelah itu
dia melanjutkan pendidikannya di bidang yang sama di School of Materials,
Universitas Sheffield, UK dan memperoleh gelar master dan
doktoralnya.Sebelum terpilih menjadi wakil rektor bidang Akademis dan
Mahasiswa, beliau pernah menjabat beberapa posisi di Fakultas Teknik.
Beberapa di antaranya adalah Wakil Dekan untuk Urusan Akademik (1993-1997), Direktur
Program Ekstensi untuk dua periode (1993- 2000) dan Wakil Dekan untuk Kerjasama
(1997-2000).
Posisi lain yang juga
pernah beliau jalankan adalah Anggota Senat Universitas (1997-2000) serta
Anggota Senat Akademis Universitas (2000-2007). Jabatan terakhir Muhammad Anis
sebelum ditunjuk sebagai Wakil Rektor untuk periode 2007-2012 ini adalah
Direktur Pendidikan Universitas Indonesia periode 2003-2007.
Karir Muhammad Anis:
·
Pembantu Dekan Bidang Akademik, FTUI
(1993-1997)
·
Pembantu Dekan Bidang Kerjasama, FTUI
(1997-2000)
·
Direktur Program Ekstensi, FTUI
(1993-1997), (1997-2000)
·
Anggota Senat FTUI selama 4 periode
(1993-1997), (1997-2000), (2000-2003), (2003-Juli 2006)
·
Ketua Program Riset Bersama Fakultas
Teknik Universitas Indonesia-Pertamina di Bidang Kimia C-1 (1997-2000);
·
Anggota Senat Universitas Indonesia
(1997-2000)
·
Anggota Senat Akademik Universitas
Indonesia (2000-2003)(2003-Juli 2006), (2003-2007)
·
Direktur Pendidikan Universitas Indonesia
(2003-2007)
·
Ketua Jurusan Metalurgi Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (2002-2003).
·
Direktur Pendidikan Universitas Indonesia
(2003-2007)
·
Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan (2007-2012)
·
Pejabat Rektor Universitas Indonesia
(2013-2014)
·
Rektor Universitas Indonesia
(2014-Sekarang)
Orang
yang Sukses Karena Wirausaha
1.
Achmad Zaky
Achmad Zaky
lahir tahun 1986 di Sragen, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan Institut
Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika, angkatan 2008. Sebenarnya
sebelum memulai ini semua, setelah lulus kuliah Zaky berkeinginan bekerja di
BCG atau Mckinsey. Tetapi ia ditolak dan gagal mendapatkan pekerjaan di kedua
tempat itu.
Sebelum
masuk ITB, tujuannya kuliah hanya berkeinginan memperoleh pekerjaan bagus
dengan gaji besar. Namun seiring berjalannya waktu setelah kuliah ia mengalami
perubahan cara berfikir. Dimana di ITB itu sangat entreprenerial, karena
lulusannya yang menjadi pengusaha bisa menjadi role model, seperti Aburizal
Bakrie dan Arifin Panigoro yang sukses menjadi pengusaha sukses di tanah air.
Oleh karena itu setelah lulus di ITB pilihannya hanya ada dua, yaitu kerja di
perusahaan besar seperti Mckinsey dan BCG atau membangun perusahaan sendiri.
Akhirnya
sejak kuliah ia sudah berkecimpung di dunia StartUp dengan mendirikan
Suitmedia, yakni perusahaan jasa konsultan website perusahaan, dan hingga kini
usaha ini masih tetap dijalani. Pada 2010, melihat perkembangan Suitmedia tumbuh
sangat pesat. Setahun kemudian ia mendirikan Bukalapak. Sejak itulah ia
memutuskan untuk fokus membangun Bukalapak menjadi online marketplace
terpercaya yang banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Ide Mendirikan Bukalapak.com
Berawal
dari garasi, Achmad Zaky bersama Nugroho (juga pendiri Bukalapak) yang
memiliki pengalaman membuat dan me-marketingkan website di Suitmedia, sadar
bahwa para seller dan buyer menginginkan sebuah situs online marketplace yang
bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli secara aman (tanpa penipuan).
Mereka pun akhirnya membuat sebuah situs online marketplace bernamakan
Bukalapak.com.
Diawal
hanya 3 orang yang terlibat di Bukalapak, 1 orang sebagai staf, 1 orang
bantu-bantu, dan 1 orang lagi yaitu Achmad Zaky sendiri yang secara masif
mengajak orang-orang bergabung di Bukalapak. Ia mengundang orang-orang
bergabung saat di sela-sela pekerjaan di Suitmedia.
Ketika
itu melalui fitur message di Facebook ia hanya bisa mengajak 100 orang perhari
untuk mengajak orang berjualan di Bukalapak. Tantangan terberatnya dalam
mengajak seller bergabung yaitu masalah kepercayaan terhadap e-commerce, karena
kebanyakan orang takut tertipu. Jadi diawal ia dan tim fokus menyelesaikan
masalah kepercayaan dengan cara mengedukasi seller. Kala itu Bukalapak sering
membuat kisah sukses seller dan menyebarkannya ke Twitter guna mengedukasi
seller lain agar menjadi seller terpercaya.
Ia
bermimpi untuk menjadikan Bukalapak sebagai sarana online marketplace yang aman
dan menjanjikan di masa depan. Bukalapak hadir mewadahi sektor usaha kecil dan
menengah (UKM) di Indonesia untuk tumbuh berkembang melalui internet. Ia yakin
bahwa peluang e-commerce sangat terbuka lebar. Setiap orang dapat bergabung
serta menjadi penjual dan pembeli secara gratis. Baginya berjualan di toko
fisik membutuhkan investasi besar, seperti biaya sewa toko. Nah, pengeluaran
semacam itu dapat dipangkas apabila berjualan melalui internet.
Kemudian
setelah didirikan, Bukalapak mengalami kemajuan pesat dalam kurun waktu 3 tahun
sejak didirikan pada 2011, Bukalapak.com telah memiliki 150.000 penjual. Produk
yang dijual pun sangat beragam, mulai dari elektronik, makanan hingga produk
fashion.
2. Tirto
Utomo
Tirto Utomo dilahirkan
di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930, Selama dua tahun kuliah di Universitas
Gajah Mada yang ada di Surabaya, dia mengisi waktu luang dengan menjadi
wartawan Jawa Pos dengan tugas khusus meliput berita-berita pengadilan. Namun,
karena kuliah tidak menentu, akhirnya Tirto pindah ke Fakultas Hukum
Universitas Indonesia. Di Jakarta sambil kuliah ia bekerja sebagai Pimpinan
Redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna. Pada tahun 1954 selepas SMA di
Malang, Lisa masuk Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sambil kuliah, Lisa
bekerja di British American Tobacco (BAT Indonesia). Maret 1955 Lisa gagal
mengikuti ujian kenaikan tingkat dan kemudian memutuskan berhenti kuliah. Saat
Lisa mengajar bahasa Inggris di Batu Ceper, menjadi guru SD Regina Pacis, dan
menerima jasa penerjemahan dan pengetikan, Lisa dilamar Tirto dan mereka
menikah pada 21 Desember 1957 di Malang.
Musibah datang pada tahun
1959. Tirto diberhentikan sebagai pemimpin redaksi Sin Po. Akibatnya sumber
keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat peristiwa itulah Tirto
Utomo memiliki kemauan yang bulat untuk menyelesaikan kuliahnya di Fakultas
Hukum UI. Sementara Lisa berperan sebagai pencari nafkah yaitu dengan mengajar
dan membuka usaha catering, Tirto belajar dan juga ikut membantu istrinya. Pada
Oktober 1960 Tirto Utomo berhak menyandang gelar Sarjana Hukum. Setelah lulus,
Tirto Utomo melamar ke Permina (Perusahaan Minyak Nasional) yang merupakan
cikal bakal Pertamina. Setelah diterima, ia ditempatkan di Pangkalan Brandan.
Di sana, keperluan mandi masih menggunakan air sungai. Berkat ketekunannya,
Tirto Utomo akhirnya menanjak karirnya sehingga diberi kepercayaan sebagai
ujung tombak pemasaran minyak.Kedudukan Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal
dan Foreign Marketing membuat sebagian besar hidupnya berada di luar negeri.
Pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk menangani beberapa
perusahaan pribadinya yakni AQUA, PT. Baja Putih, dan restoran Oasis. Aqua
didirikan dengan modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp 150 juta.
Mereka mendirikan pabrik di Bekasi tahun 1973 dengan nama PT. Golden
Mississippi dan merek produksi Aqua. Karyawan mula-mula berjumlah 38 orang.
Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110
meter persegi di Bekasi. Setelah bekerja keras lebih dari setahun, produk
pertama Aqua diluncurkan pada 1 Oktober 1974.
3.
Andrew Darwis
Tidak
ada seorang pun, termasuk Andrew Darwis sendiri, menyangka kalau situs yang
dulu ia dirikan ternyata menjadi situs portal terbesar di Indonesia dan urutan
40 dunia. Berawal dari tugas kuliah untuk membuat website sederhana,
Andrew yang kala itu kuliah di Amerika tercetus ide ingin membuat situs
komunikasi bagi orang-orang Indonesia yang sedang ada di luar negeri. Domainnya
dulu adalah kaskus.co.us, tetapi sekarang sudah berubah menjadi kaskus.co.id.
Andrew
Darwis dilahirkan pada tanggal 20 Juli 1979 Di Jakarta. Andrew Darwis berasal
dari keluarga yang cukup berada, namun Andrew sudah terbiasa mandiri sejak
kecil. Andrew Darwis mengenyam pendidikan SD dan SMP di Tarakanita Pluit
Jakarta. SMA bersekolah di SMA Gandhi National School, Ancol Jakarta. Setelah
lulus SMA, Andrew Darwis memilih kuliah di Universitas Bina Nusantara mengambil
jurusan Sistem Informasi. Ketertarikannya dengan dunia komputer dan internet
dimulai sejak di bangku kuliah ini. Ia merasa berkuliah di Binus belumlah
menghilangkan rasa hausnya akan bidang multimedia. Akhirnya Andrew Darwis
memutuskan untuk melanjutkan studi di luar negeri dan memilih Art Institute of
Seattle, Amerika Serikat sebagai tujuan studinya. Keinginan Andrew sempat
mendapat pertentangan dari orang tuanya. Orang tua Andrew Darwis berpendapat
sekolah di luar negeri hanya akan membuat anak hidup boros. Namun Andrew Darwis
bersikukuh untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Akhirnya orang
tuanya mengijinkannya dengan syarat Andrew Darwis harus mencari sendiri uang
sakunya, sedangkan biaya pendidikan akan dibayarkan oleh orang tua. Hal ini
mungkin dimaksudkan agar Andrew Darwis berfikir untuk belajar mencari uang
sendiri, belajar mandiri dan tidak terjebak dengan hidup boros. Andrew Darwis
pun menyanggupinya.
Akhirnya
di tahun 1999 hingga tahun 2003, Andrew Darwis menghabiskan waktunya untuk
studi di Art Institute of Seattle mengambil jurusan Multimedia andWeb
Design. Kemudian melanjutkan studi masternya ke jurusan Computer Sciencepada
tahun 2004 hingga 2006 di Universitas yang sama. Ketika berkuliah, Andrew
mendapat tugas dari dosennya untuk membuat program dari free software.
Andrew pun berpikir untuk membuat situs berbagi informasi antar orang-orang
Indonesia yang ada di luar negeri. Hingga akhirnya terbentukah situs web bernama
KasKus yang berasal dari Kasak Kusuk dengan harga server sebesar 3
dollar atau 30 ribu rupiah. Disela-sela kesibukan kuliahnya, Andrew Darwis juga
harus tetap bekerja part time di lyrics.com untuk menyambung
hidupnya.
KasKus
yang berdiri tanpa disengaja itu ternyata banyak yang menggemari, sehingga
semakin hari trafficnya semakin naik. Andrew pun memutuskan untuk mulai
serius membesarkan Kaskus bersama dengan dua temannya yang lain, yaitu Ronald
dan Budi. Kaskus kemudian berkembang menjadi portal yang berisi tentang
informasi Indonesia. Banyaknya orang-orang luar negeri yang berada di luar
membuat adanya kaskus benar-benar mengobati kerinduannya terhadap Indonesia.
Ketika
Andrew kembali ke Indonesia, Kaskus dirubah menjadi TLD .co.id. Di Indonesia
kaskus dikembangkan juga sebagai e-commerce. Terhitung hingga saat ini,
kaskus telah memiliki 3 juta member. Kendala dalam membesarkan kaskus adalah
ketika awal-awal membesarkannya, Andrew harus mengurus semua sendiri. Mulai
dari teknis, admin, hingga reparasi, Andrew darwis sendiri yang melakukannya.
Namun saat ini, ia telah dibantu oleh 30 karyawan lebih untuk membesarkan
kaskus. Akhir-akhir ini ada kabar jika kaskus telah mendapat funding dari
investor yang besarnya tak disebutkan. Intinya kaskus sekarang telah menjelma
menjadi portal informasi dan e-commerce yang cukup besar dan
menjadi yang terbesar trafficnya di Indonesia.
Berdasarkan ulasan profil tokoh wirausaha sukses
dan pekerja sukses diatas, dapat disimpulkan bahwa kedua golongan tokoh sukses
tersebut memiliki beberapa karakter dalam mencapai kesuksesannya.
Kesuksesan
|
Tokoh
|
Karakter yang dimiliki untuk sukses
|
Bekerja
|
Dahlan Iskan
|
·
Mempunyai sikap kepemimpinan
·
Kerja keras
·
Visioner
· Aktif mengikuti berbagai program kegiatan untuk memperluas
wawasan.
|
Dwi Soetjipto
|
·
Mempunyai sikap kepemimpinan
·
Kerja keras
|
|
Muhammad Anis
|
·
Mempunyai sikap kepemimpinan
·
Kerja keras
·
Visioner
|
|
Wirausaha
|
Ahmad Zaky
(BUKALAPAK)
|
·
Mandiri
·
Tekun menjalani bisnis
·
Inovatif
·
Kerja keras
|
Tri Utomo
(AQUA)
|
·
Kerja keras.
·
Kreatif dan inovatif.
·
Giat promosi produk lewat berbagai media.
·
Tidak down terlalu lama ketika usaha merugi.
·
Tekun dalam menjalankan usaha.
·
Berani mencoba dan memulai.
·
Peka terhadap peluang bisnis.
|
|
Andrew Darwis
(KASKUS)
|
·
Tidak mudah putus asa.
·
Semangat mencoba peluang bisnis lain jika suatu bisnis tidak
diterima pasar.
·
Giat belajar hal baru.
·
Tekun dalam menjalankan usaha.
|
Berdasarkan seluruh
karakter tokoh orang sukses diatas, karakter yang ingin saya miliki adalah mempunyai
sikap kepemimpinan, kreatif dan inovatif, berani memulai, tidak mudah putus asa
serta tekun. Menurut saya karakter tersebut sangat penting untuk dijadikan
sebagai pondasi dalam berkarir, entah itu bekerja ataupun berwirausaha. Sifat
kepemimpinan ingin saya miliki agar suatu saat jika saya menjadi pimpinan dapat
menjadi pemimpin yang baik. Kreatif dan inovatif ingin saya miliki agar ide dan
gagasan yang ada didalam pikiran saya dapat tertuang dalam wujud nyata. Berani
memulai agar saya berani untuk memulai segalanya, tentu dengan pertimbangan
yang sudah dipikirkan sebelumnya. Tidak mudah putus asa agar apabila pada suatu
saat nanti saya gagal dalam berwirausaha atau dipecat dari pekerjaan, saya
mampu mengatasi permasalahan tersebut dan bangkit untuk memulai lagi dari awal.
Terakhi adalah tekun agar saya mampu konsisten dalam menjalankan visi dan misi
agar target saya tercapai.
Referensi:
http://faridsusantopap.blogspot.co.id/2015/09/profil-dan-karakter-orang-sukses-karena.html, diakses pada tanggal 3
Oktober 2016
http://www.ehpedia.com/2015/12/biografi-pendiri-bukalapak-profil-Achmad.Zaky.html, diakses pada tanggal 3
Oktober 2016
http://bloghamzah1995.blogspot.co.id/2015/03/3-tokoh-sukses-karena-bekerja-dan-3.html, diakses pada tanggal 3
Oktober 2016
Posting Komentar