2
Orientasi Pemasaran dan Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Bisnis
Orientasi Pemasaran dan Faktor Penyebab Kegagalan
Usaha Bisnis
A.
Arti Penting Orientasi Pemasaran
Manajemen
strategi orientasi pasar adalah sistem yang dirancang untuk membantu manajemen
dengan cepat dalam membuat dan menentukan strategi melalui usaha menciptakan
visi strategi. Keputusan suatu strategi yang dirumuskan akan menunjukkan daya
kekuatannya, perubahan atau proses dari terbentuknya strategi. Suatu strategi
biasanya disusun untuk jangka waktu lebih satu tahun, bahkan kadang dalam
beberapa dekade masih bisa dipergunakan.Terdapat perbedaan kemampuan yang nyata
untuk menentukan taktik dan strategi, biasanya bisa dilihat dalam biaya
pemakaian sumberdaya dan penggunaan waktu yang tersedia, baik itu hanya untuk
sekedar pengulangan strategi atau perubahan strategi. Kadang-kadang suatu
keputusan yang salah merupakan pemborosan biaya yang berlebihan, dimana
hal tersebut akan dapat mengancam eksistensi organisasi.
Peran
penting dari manajemen strategi orientasi pasar adalah agar tidak timpang dalam
memilih alternatif-alternatif strategi yang paling baik, yaitu dari banyaknya
analisa-analisa yang dilakukan guna diperoleh keleluasaan memilih sesuai ciri-ciri
tertentu alternatif yang ada. Berbagai manfaat dan keuntungan penerapan
manajemen strategi orientasi pasar, yaitu:
1. Mempercepat
pertimbangan dalam pemilihan strategi.
2. Pertimbangan
kemampuan jangka panjang.
3. Meningkatkan
keakuratan dalam keputusan alokasi dana.
4. Melengkapi
metode untuk membantu menganalisa strategi dan membuat keputusan.
5. Melengkapi
manajemen strategi dan sistem kontrolnya.
6. Memperbaiki
komunikasi dan koordinasi baik secara vertikal maupun horizontal.
7. Membantu
mengatasi perubahan.
Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi
perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam
kebutuhan pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat
dengan pasarnya. Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi
mempunyai komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi
pelanggan. Narver dan Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar
sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku
penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999, p. 1140-1141) membuktikan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan
pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Bharadwaj et al.,
(1993, p. 92) juga menyatakan bahwa budaya perusahaan yang menekankan pada
pentingnya perusahaan untuk memperhatikan pasar (berorientasi pasar) akan
mengarah pada penguatan keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
Beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan informasi pasar. Orientasi pelanggan adalah
kemauan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelangganya.
Orientasi pesaing adalah kemauan perusahaan untuk memonitor strategi yang
diterapkan para pesaingnya. Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari
informasi tentang kondisi pasar industri.
B.
Faktor Penyebab Kegagalan Berbisnis
Memasuki
dunia wirausaha memang tidaklah semudah merencanakan dan membayangkan
kesuksesannya. Ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi yang seringkali
membuat kita harus memilih diantara 2 pilihan, yaitu tetap berjuang untuk
menghadapi tantangan tersebut atau malah menyerah dan mengubur semua mimpi
untuk menjadi wirausahawan sukses. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan kegagalan dalam berbisnis. Adapun 7 alasan utama kegagalan bisnis
adalah sebagai berikut:
1.
Ketidakjelasan
bisnis yang dijalankan
Pemilik bisnis belum memutuskan nilai, visi, misi dan
tujuan bisnis serta rencana bisnis, sehingga tidak fokus dengan bisnis yang
dijalankan. Karena tidak ada kejelasan bisnis yang dijalankan, hal ini dapat
mengakibatkan pemilik bisnis tidak jelas tujuannya dan belum membuat rencana
bisnis tertulis untuk memandu mereka dalam area bisnis atau area keuangan.
2.
Rendahnya pengetahuan keuangan
Kekurangan kemampuan atau rendah pengetahuan tentang
Laporan Keuangan, pemilik bisnis tidak mengetahui bagaimana mengaturnya
atau terlalu sibuk untuk mengatur keuangan. Pemilik bisnis harus
mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang ia punya, berapa banyak
hutangnya, berapa banyak yang berhutang padanya, dan target untuk menerima atau
membayar totalnya. Hal ini dapat diantu dengan menentukan secara lengkap pada
sistem akuntansi sehingga pemilik bisnis selalu mengetahui ke mana uang
tersebut digunakan.
3.
Rendahnya penjualan, pelayanan dan buruknya hubungan
Kurangnya semangat dalam bagian penjualan adalah
faktor utama reandahnya penjualan yang merupakan salah satu alasan utama
kegagalan dalam berbisnis. Pemilik bisnis perlu persiapkan tim untuk berpikir
dan fokus pada penjualan dan pelanggan setiap saat. Jadikan penjualan sebagai
prioritas utama dari tim penjualan dan tim lainnya. Antisipasi tren kegagalan
pasar, produk dan pelayanan. Lihatlah ke depan, satu, dua, atau tiga tahun
mendatang. Kemanakah pemasaran akan berjalan? Apa trend pasarnya?
Produk apa yang ditawarkan sekarang? Apakah sesuai keinginan pasar? Perubahan
apa yang perlu untuk antisipasi keinginan, kebutuhan dan kesukaan pelanggan.
Hubungan yang buruk dengan lingkungan bisnis dan tim perusahaan akan
menyebabkan bisnis dari pemilik bisnis tidak mampu bertahan lama dengan yang
lainnya. Bermusuhan dan pikiran negatif menyebabkan pemilik bisnis cepat marah,
sering mengkritik, protes terhadap staf yang tidak baik, pemasok dan bahkan
pelanggan.
4. Lemahnya
sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin
Lemahnya sistem pengontrolan disetiap lini perusahaan,
seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan
terutama di bidang penjualan; sistem penjualannya, cara pencapaian target, cara
mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara menjualnya, cara
pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya, cara pemantauannya. Lemahnya
sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin inilah yang menyebabkan kegagalan
dalam berbisnis.
5.
Kekurangan modal kerja
Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh
pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar. Pemilik
bisnis harus mengetahui bahwa untuk mulai membangkitkan keuangan dari
penjualan, memakan waktu lama dan pada umumnya untuk menjalankan suatu bisnis
memerlukan enam bulan untuk menyediakan uang tunai sebelum memulai suatu
bisnis.
6. Rendahnya
mental: tidak sabar, tamak dan bimbang
Pemilik bisnis tidak realistis mengenai berapa lama
untuk meraih hasil-hasil bisnisnya, tidak sabar dalam mengambil hasilnya, dalam
melakukan pengeluaran biaya yang minimal dan tidak adanya pekerjaan yang khusus
atau fokus dalam menjalankan bisnis pada pertama. Pemilik bisnis berpikir bahwa
mereka dapat menghasilkan banyak keuntungan secara tetap dan mudah. Banyak
bisnis gagal karena pemilik bisnis mencari jalan untuk membuat keuntungan besar
dengan cepat dan menjadi milyuner secara instan. Dalam menjalankan bisnis
diperlukan suatu proses. Pemilik bisnis yang kurang pengalaman sering
mengerjakan waktu dan uang secara tidak bijaksana, tanpa pertimbangan
konsekuensi, tindakan yang tidak sabar, tanpa mengambil waktu untuk memperoleh
data dan memikirnya, tak peduli seberapa jauh bisnis itu telah dijalankan pada
arah yang tidak tepat dari tujuan bisnisnya. Kareta takut akan kegagalan,
banyak pemilik bisnis menghindari berhadapan dengan tantangan atau halangan dan
sering hancur karena mereka tetap berperforma rendah dalam berbisnis.
7. Lemahnya
perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana
bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilik
bisnis bereaksi terus menerus, bahkan menjadi kewalahan dengan pekerjaan yang
harus dilakukan. Pemilik bisnis dan timnya harus jelas dalam hal prioritas di
setiap area dari pekerjaan dan tetap bertanya strategi apa yang paling penting
dalam waktu sekarang ini.
Referensi:
http://arezahadi.blogspot.co.id/2010/12/arti-penting-orientasi-pemasaran.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016
http://mutiaralumpur.blogspot.co.id/2010/02/orientasi-pasar-market-orientation.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016
http://peluangusaha31.blogspot.co.id/2012/08/7-faktor-penyebab-kegagalan-dalam-bisnis.htmlI, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016