0
Tugas Kewirausahaan: Bentuk-Bentuk Pemasaran
Bentuk Pemasaran : Waralaba
(Franchise)
Waralaba/Franchising adalah Pelimpahan dari pabrikan atau
distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau
pengecer dengan membayar sejumlah royalti (Hisrich-Peters, 1995:513)
Waralaba/Franchising adalah peluang bisnis dimana pemilik,
produsen atau distributor sebagai franchisor dari barang dan
jasa atau merek tertentu memberi hak kepada individu atau franchisee untuk
menjadi agen lokal dari barang dan jasa dan sebagai imbalanya menerima
pembayaran atau royalti yang telah ditetapkan (Baygrave, 1994:353)
Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah
bahwa wiraswastawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan memulai
usaha baru. Pemberifranchise akan memberikan rencana operasi bisnis
dengan arah yang jelas. Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi
usaha yang telah ditetapkan, seperti penilaian keadaan lalu lintas, demografi,
pertumbuhan bisnis di suatu daerah, persaingan, dan lain-lain merupakan bagian
integral dari keputusan di mana akan menempatkan usaha. Contoh waralaba yang
paling terkenal adalah Kentucky Fried Chicken, Burger King, McDonald’s.
Gambar : Contoh Franchise (Burger King)
Waralaba memiliki dasar hukum dalam pendiriannya. Berikut ini
adalah dasar hukum pendirian waralaba di Indonesia:
1.
PP no 42 tahun 2007 tentang
Waralaba.
2.
Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997
tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
3.
Peraturan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba
4.
Undang-undang No. 14 Tahun
2001 tentang Paten.
5.
Undang-undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek.
6.
Undang-undang No. 30 Tahun
2000 tentang Rahasia Dagang.
Keuntungan
|
Kerugian
|
1. Produk
yang ditawarkan telah memasuki pasaran luas dan diterima oleh umum.
|
1. Keuntungan yang
didapat harus dibagi dengan franchisorberupa royalti disesuaikan
dengan kesepakatan awal sebelum bisnis dilakukan.
|
2. Penerima
lisensi tidak perlu melakukan promosi terkait barangnya.
|
|
3. Penerima
lisensi memperoleh bantuan manajemen bidang akunting, personalia, marketing,
dan juga produksi.
|
2. Keuntungan dikendalikan (harga jual
ditetapkan sesuai harga jual standar)
|
4. Penerima
lisensi memperoleh pengawasan dalam hal menjaga kualitas produk dan layanan
yang disediakan.
|
Bentuk Pemasaran :
Penjualan Langsung (Direct Selling)
Penjualan langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau
transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Direct Marketing Asosiation /
DMA, Kotler, 2000:740).
Kekuatan dari sistem direct selling adalah
tradisi kemandiriannya dalam layanan ke konsumen dan komitmen untuk pertumbuhan
kewirausahaan dalam sistem pasar bebas. Sistem direct selling menawarkan
peluang usaha kepada mereka yang mencari alternatif untuk mendapatkan
penghasilan tampa melihat suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur maupun
pengalaman. Sistem ini menawarkan peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan
bekerja paruh waktu maupun penuh waktu.
Penjualan langsung atau direct selling terbagi ke
dalam 3 dasar, yaitu one on one, party plan dan multi
level marketing. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. One on One
Sistem pemasaran langsung one on one ini, seorang
penjual, yang merupakan agen atau anggota atau kontraktor yang mandiri atau
lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan
orang ke orang. Mereka menawarkan produk serta mendapat komisi.
Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan
penjualan ke konsumen. Cara ini sering digunakan oleh para member broker atau marketing
associate suatu agen properti seperti contohnya ERA,
Lj. Hooker, Coldwell Banker dan para agen
asuransiPrudential, Sequis Life, Jiwasraya.
Gambar :
contoh perusahaan direct selling one on one (Jiwasraya)
2. Party Plan
Sistem pemasaran langsung party plan merupakan
suatu metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap yang bertugas mencari
atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam
rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan
si penjual juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah biasanya
diberikan hadiah sebagai tanda terima kasih sesuai dengan nilai penjualan
tertentu. Model ini sering digunakan oleh distributor peralatan rumah
tangga, kosmetika, minuman kesehatan, dan nutrisi kesehatan seperti
contohnya PT Imawi Benjaya, yang mengusung merek Tupperware dengan
produk kemasan plastik, merupakan salah satu dari perusahaan yang sukses dan
cukup terkenal di kalangan ibu-ibu rumah tangga, di dalam menerapkan metode
penjualan ini.
Gambar :
contoh perusahaan direct selling party plan (PT Imawi Benjaya)
3. Multi Level Marketing (MLM)
Multi Level Marketing adalah sistem pemasaran
langsung dengan banyak tingkatan. Pemilik perusahaan, distributor, upline dan downline perusahaan
ini merupakan kesatuan yang utuh dan bekerja sama dengan tujuan menguntungkan
masing-masing pihak terkait. Sistem pemasaran multi level marketing melibatkan
personal atau kelompok pada masing-masing tingkatan.
Multi level Marketing (MLM) atau System
Networking adalah penjualan secara bertingkat dari distributor mandiri
yang memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam dua cara, yaitu
penjualan produk langsung ke konsumen dan distributor bisa menerima
potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok
bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
MLM adalah kegiatan mendistribusikan, menjual atau menyuplai
produk atau jasa melalui individu yang ditunjuk sebagai agen atau distributor.
Agen ini dibayar dalam bentuk komisi, diskon, bonus dan reward lainnya,
berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Perekrut disebut upline,
sedangkanyang direkrut disebut downline.
Dalam sistem MLM, upline juga mendapatkanreward dari
besarnya penjualan downline yang berada di bawahnya langsung
dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya berada
dua tingkat atau lebih di bawahnya). Contoh pemasar yang sukses dalam bidang
MLM antara lain Sophie Martin, Forever Young, Tianshi, PT
Multilevelindo Internusa, PT Aloe Vera Forever Living Product dan lain
sebagainya.
Contoh : Perusahaan Multi Level Marketing (Sophie
Martin)
Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen,
bisnis eceran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu store retailing dan non-store
retailing. Supermarket, convenience store, departement
store termasuk store retailing yang berarti konsumen
datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan non-store
retailingmisalnya telemarketing dan mail order
catalog. MLM sendiri termasuk ke dalam in home selling, hanya
menggabung, memiliah dan memilih kekuatan kedua jenis bisnis eceran tersebut
untuk menutupi kelemahannya.
Dalam pelaksanaannya, pemasaran langsung dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain:
1. Penjualan tatap muka (Direct Selling).
Hal ini biasanya dilakukan
oleh penjualan lapangan dengan kunjungan ke tempat keberadaan konsumen.
2. Pemasaran surat langsung (Direct Mail).
Pemasaran langsung jenis
ini dilakukan melalui brosur, informasi, fax, email, voice mail,
dll.
3. Pemasaran melalui katalog (Catalog Selling).
Pemasaran langsung jenis
ini dilakukan oleh pemasaran dengan melakukan bpengiriman katalog berupa
cetakan, CD, atau Video kepada konsumen.
4. Pemasaran via telepon (Telemarketing).
Pemasar melakukan panggilan
telepon untuk melakukan penawaran-penawaran pemasaran kepada konsumen.
5. Pemasaran melalui televisi.
Pemasaran dilakukan melalui
Iklan, TV Interaktif, Talk Show, dll.
6. Online (internet selling).
Pemasaran jenis ini
dilakukan melalui online shop di internet. Pemasaran jenis ini
adalah yang paling populer saat ini dan memiliki penawaran yang sangat
memanjakan pelanggan. Dimulai dengan pembayaran ditempat konsumen berada,
gratis ongkos pengiriman, diskon-diskon dengan pembayaran melalui
transfer-transfer tertentu, sampai dengan pengambilan barang yang dikembalikan
atau klaim barang cacat tanpa extra fee untuk pengambilan barang, dan bahkan
pengiriman bonus-bonus untuk menjaga kepuasan pelanggan tetap terjaga hingga
pengiriman hadiah ulang tahun oleh perusahaan-perusahaan online shopping kepada
pelanggan yang secara konsisten melakukan pembelian di tempat mereka.
Keuntungan
Bagi Pemasar
|
Bagi Konsumen
|
1. Sasaran
lebih tepat
|
1. Belanja lebih nyaman
dan menyenangkan karena dilakukan di lingkungan tempat konsumen berada,
bahkan dapat dilakukan di rumah konsumen itu sendiri
|
2. Biaya
yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien
|
|
3. Mudah
membawa ke suatu pasar tanpa mengeluarkan biaya iklan dan media massa.
|
|
4. Bisnis
sulit terlihat oleh pesaing
|
2. Menghemat
waktu, barang yang dibeli dapat diteliti lebih mendalam, barang dan layanan
yang disediakan oleh pemasar dapat dipelajari dengan lebih dalam sehingga
menghilangkan rasa cemas terkait kualitas produk dan layanan yang disediakan.
|
5. Penjual
dapat menikmati kebasan waktu, kebebasan dalam menentukan keuntungan dan
memperoleh pelatihan gratis dari perusahaan.
|
|
6. Tanggapan
konsumen dapat terlihat dan terukur secara langsung
|
Kekurangan
1. Konsumen atau orang lain terganggu karena penjualan yang agresif.
2. Memberikan citra yang buruk bagi industri penghasil produk bila
ada satu penjual yang menipu pelanggannya.
3. Mengganggu privacy bagi orang lain
4. Terkadang ada penjual yang memanfaatkan atau mengeksploitasi
pembeli impulsive atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.
Referensi:
http://muhammadrayyanahdafy.blogspot.co.id/2014/04/bisnis-waralaba-franchise-pemasaran.html
http://infobisniswaralaba.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-direct-selling-mlm-dan-jenis.html
Dr. Moerdiyanto, M.Pd. 2009. Diktat Kuliah Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
http://infobisniswaralaba.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-direct-selling-mlm-dan-jenis.html
Dr. Moerdiyanto, M.Pd. 2009. Diktat Kuliah Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Posting Komentar