0
Kewirausahaan: Definisi, Karakteristik dan Kaitannya dengan Jurusan Teknik Industri
1.
Definisi Wirausaha/ Enterpreneur
Istilah
kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18
oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at
certain prices in order to combine them”. Adapun makna secara etimologis
wirausaha/ wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku
kata: “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh,
berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang
kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti
berdiri.
Istilah
kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam
bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor
yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh
Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui
organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.
Dalam
definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu
organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan,
walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Selain
itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia
(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
Membudaya-kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
2.
Karakteristik Wirausahawan
Menurut
David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi
syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti
inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan
mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas,
daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.
Hal ini digambarkan melalui tabel 1.
Tabel
1. Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996)
Karakteristik
Profil
|
Ciri
Wirausahawan yang Menonjol
|
Berprestasi
tinggi
|
Ahli
untuk memperoleh prestasi
|
Pengambil
resiko
|
Mereka
tidak takut mengambil resiko tetapi akan menghindari resiko tinggi apabila
dimungkinkan
|
Pemecah
masalah
|
Mereka
tanggap mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuannya
mencapai tujuan
|
Pencari
status
|
Mereka
tidak memperkenankan kebutuhan terhadap status yang mengganggu misi usahanya
|
Tingkat
energi tinggi
|
Dedikasi
dan workaholic demi wujudkan sukses
|
Percaya
diri
|
Tingkat
confidence yang tinggi
|
Ikatan
emosi
|
Memisahkan
antara hubungan emosional dengan karir
|
Kepuasan
pribadi
|
Menyukai
kompleksitas tinggi dengan formalisasi yang rendah
|
Menurut
Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Ciri-ciri
dan Watak Kewirausahaan menurut Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6)
Karakteristik
|
Watak
|
Percaya
diri dan optimis
|
Memiliki
kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan
individualistis.
|
Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan
untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun
dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
|
Berani
mengambil resiko dan mempunyai tantangan
|
Mampu
mengambil resiko yang wajar
|
Kepemimpinan
|
Berjiwa
kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
serta kritik.
|
Keorisinilan
|
Inovatif,
kreatif dan fleksibel
|
Berorientasi
masa depan
|
Memiliki
visi dan perspektif terhadap masa depan
|
Sumber: Geoffrey
G. Meredith, et al. Kewirausahaan : Teori dan Praktek Ed. 5 hal 5-6
|
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993 :
6-7), mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan sebagai berikut:
·
Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
·
Preference for moderate risk, lebih memilih resiko moderat, artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
·
Confidence in their ability to success, memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh
kesuksesan.
·
Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
·
High level of energy,
memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan
yang lebih baik.
·
Future orientation,
berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
·
Skill at organizing,
memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah.
·
Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang.
3.
Apa pendapat Anda mengenai hubungannya kewirausahaan
dipelajari di jurusan teknik industri?
Menurut saya ilmu kewirausahaan penting untuk
dipelajari di jurusan teknik industri. Teknik industri sendiri merupakan
jurusan yang nantinya akan menghantarkan para mahasiswa untuk terjun dan
bekerja pada dunia perusahaan. Dunia perusahaan pada saat ini dapat dikatakan
sangat ketat penyeleksiannya, sehingga tidak jarang mahasiswa yang memiliki
keilmuan tinggi dijurusan teknik industri tapi malah banyak yang menjadi
pengangguran dan “gagal” untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh pada
saat perkuliahan di dunia kerja.
Disinilah peran ilmu kewirausahaan menjadi vital dan
sangat penting untuk mahasiswa di jurusan teknik industri. Ilmu kewirausahaan
yang telah dipelajari serta ditunjang dengan ilmu lainnya yang juga telah
dipelajari seperti misalnya; mata kuliah analisis dan estimasi biaya, ekonomi
teknik, proses manufaktur, sistem produksi dll bukan tidak mungkin mahasiswa
teknik industri dapat mengkolaborasikan seluruh keilmuan tersebut untuk menjadi
seorang wirausahawan. Terjun di dunia kewirausahaan dapat dijadikan alternatif
bagi mahasiswa yang sulit mendapat pekerjaan di perusahaan, dan juga bagi
mereka yang dianggap ingin memiliki “double
job” selain menjadi karyawan juga ingin menjadi wirausahawan untuk
mendapatkan penghasilan tambahan.
Menjadi seorang wirausahawan menurut saya bukan
semata-mata untuk mensejahterakan diri sendirinuntuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya. Seorang wirausahawan juga merupakan pekerjaan yang sangat
mulia, karena dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka dari
itu, mahasiswa teknik industri yang ingin serius menjadi wirausahawan atau
entrepreneur yang sukses di masa depan harus mulai belajar sejak saat ini dengan
mempelajari ilmu kewirausahaan dengan sungguh-sungguh.
Sumber:
http://umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Kewirausahaan.pdf, diakses pada tanggal 23 September 2016
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/kelompok-1.pdf, diakses pada tanggal 23 September 2016