0
Proses Produksi dan Penanganan Limbah
Proses Produksi dan Penanganan Limbah
Proses
Produksi
Prinsip
proses produksi tepung terigu adalah memisahkan endosperm dari lapisan bran dan
mereduksi endosperm hingga berukuran kurang lebih 15 mikron. Adapun proses
produksi yang dipakai adalah proses produksi terus menerus. Proses produksi meliputi proses pembersihan,
proses pencampuran, proses pengkondisian, proses penggilingan, dan proses
pengayakan.
1. Proses Pembersihan
Proses
pembersihan terdiri dari pembersihan pendahuluan, pembersihan pertama, dan
pembersihan kedua. Gandum yang berasal dari silo dikeluarkan melalui silde gate
yang berada dibawah silo gandum. Kemudian dialirkan ke mill dengan belt
conveyor, selanjutnya chain conveyor. Untuk selanjutnya dibawa ke atas mill
dengan menggunakan bucket elevator untuk dilakukan pembersihan pendahuluan.
Pembersihan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan separator sehingga gandum
terpisah dari offal. Tujuan pembersihan pendahuluan ini adalah untuk menyaring
offal berukuran besar yang tidak tersaring pada saat pembersihan sebelum masuk
silo. Jenis offal yang tersaing seperti kayu, batang gandum, atau tanaman lain
yang terbawa pada saat panen. Gandum yang masuk ke dalam mill diangkat oleh
screw conveyor menuju separator. Gandum yang melewati separator, masuk kedalam
screw conveyor menuju raw wheat bin.
Gandum yang masuk ke dalam masing-masing mill melalui screw conveyour
kemudian dimasukkan ke dalam magnetic separator , setelah itu gandum masuk
kedalam buffer bin untuk disimpan sementara sebelum masuk ke dalam timbangan
agar penimbangan dapat dilakukan secara kontinu. Setelah penimbangan, gandum
akan melalui proses pembersihan dengan menggunakan mesin yang berbeda dengan
fungsi yang berbeda pula, yaitu dengan menggunakan mesin separator, carter
disc, scourer, dan dry stoner. Seperti misalnya pada mesin separator, gandum
masuk melalui inlet kemudian terjadi pemisahan offal dari gandum. Ukuran yang
lebih besar dari biji gandum akan tersangkut, kemudian gandum dan offal seperti
pasir dan tanah akan lewat pada ayakan bawah. Gandum dan kotoran tersebut akan
dipisahkan oleh ayakan bawah dengan cara gandum akan trailing sedangkan kotoran
akan lewat. Pada pembersihan kedua, gandum yang telah ditransfer oleh bucket
elevator keatas mill, selanjutnya dialirkan ke hopper melalui crew conveyor
untuk selanjutnya gandum dialirkan menuju magnetic separator dan meuju buffer
bin yang pada akhir poses akan ditibang dengan timbangan volumetric untuk
mengetahui persentasi ekstrasi gandum dari laju aliran gandum persatuan waktu tertentu.
Gandum akan dilalirkan secara merata ke masing-masing grinder untuk proses
penggilingan.
2. Proses pencampuran
Proses
pencampuran jenis gandum dilakukan setelah tahap pembersihan pendahuluan.
Aliran gandum yang dikeluarkan dari raw wheat bin ditimbang dengan menggunakan
timbangan flow metric regulator. Selanjutnya gandum keluar dari timbangan, lalu
tertampung dalam screw conveyor. Proses pencampuran gandum terjadi pada screw
conveyor akibat screw yang berputar. Gandum yang telah tercampu rselanjutnya
diangkat keatas miller dengan menggunakan bucket elevator.
3. Proses pengkondisian
Setelah
selesai tahap pembersihan pertama, kemudian dilakukan proses pengkondisian.
Pengkondisian adalah proses penyiapan gandum pada suatu karakteristik penggilingan
yang optimal, yaitu ekstrasi yang tinggi dan kualitas tepung yang baik. Tahapan
proses pengkondisian meliputi first dampening, first rempering, second
dampening dan second tampering. Dampening adalah proses penambahan air pada
gandum, sedangkan tempering adalah proses penyimpanan gandum pada suatu kondisi
tertentu.
4. Proses penggilingan
Proses
penggilingan bertujuan untuk menggiling endosperm menjadi tepung dengan ukuran
kurang lebih 150 mikron. Hasil ekstrasi penggilingan menjadi tepung umumnya 74
hingga 76%, sedangkan sisanya menjadi produk samping yaitu bran, pollard,
pellet, tepung industri. Proses tepung terdiri dari penggilingan dan
pengayakan. Prinsip penggilingan adalah memisahkan endosperm dari lapisan
aleuron cell atau lapisan bran dan mereduksi endosperm tersebut menjadi tepung.
Proses penggilingan ini terdiri dari proses pemecahan, yaitu proses memisahkan
bran yang masih bersatu dengan endosperm serta memecahkan endosperm sehingga
menjadi semolina, middling dan tepung pati. Proses berikutnya dalah proses
reduksi, yaitu mereduksi endosperm yang sudah dipisahkan pada proses
pemecahan menjadi tepung dengan
persentase ekstrasi tepung setinggi mungkin dengan memperhatikan faktor kadar
abu. Proses yang terakhir adalah proses pemurnian, yaitu proses membersihkan
atau memsiahkan bran idari semolina atau middling agar proses reduksi ekstrasi
tepung setinggi mungkin dengan kadar abu yang rendah.
Gandum
yang siap untuk digiling dimasukkan ke rol pemecah biji gandum dan dihasilkan
bran yang masih banyak mengandung endosperm dan sebagian kecil semolina,
midling dan tepung. Gandum yang telah digiling dibawa ke atas dengan sistem
transportasi vertical menggunakan udara bertekanan yang berasal dari aspirator.
Selanjutnya produk-produk dari rol pemecah masuk ke siklon untuk dipisahkan
menggunakan aliran udara sehingga aliran produk diperlambat. Kemudian gandum
masuk ke plansifer untuk memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran.
Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan mesin yang berbeda
sampai endosperm pada kulit dapat terambil dan menjadi tepung
sebanyak-banyaknya. Pada rol pemecah dihasilkan pecahan endosperm yang masih
mengandung sedikit bran, sehingga proses masih dilanjutkan ke rol penggores.
Fungsi rol ini adalah untuk menggores dan melepaskan semolina dari bagian
kulit. Setelah semolina dan middling yang dihasilkan terpisah dari kulit
gandum, proses selanjutnya dalah proses pengecilan ukuran atau proses reduksi.
Proses reduksi dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang sehingga endosperm
dapat dipisahkan dari kulitnya dan dapat di ekstraksi menjadi tepung.
5. Proses Pengayakan
Pengayakan
bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran dan selalu
dilakukan setelah proses penggilingan untuk mengambil tepung dari material
selain tepung. Alat-alat yan gdigunakan dalam proses pengayakan adalah
plansifer, bran finisher, vibro finisher, dan purifier.
Produk
apa yang dihasilkan?
Produk
utama yang dihasilkan oleh PT ISM Bogasari Flour Mills adalah tepung terigu
yang terdiri dari tiga merek yaitu Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru.
Limbah
apa yang dihasilkan?
Limbah
yang dihasilkan pada proses tepung terigu merupakan limbah yang tergolong tidak
membahayakan. Limbah yang dihasilkan bahkan mampu dijadikan sebagai produk lain
yang memiliki daya jual tinggi. Limbah yang memiliki daya jual tersebut adalah
bran dan pollard yang dapat diolah menjadi pellet sehingga dapat dijadikan
sebagai pakan ternak, tepung industri yang dapat dijadikan sebagai bahan
pembuatan lem dalam pembuatan kayu industri, germ yang dapat diolah menajdi bahan pembuatan
kapsul dan kosmetik.
Referensi
:
1. Kistanto. 2008. Mempelajari Proses
Produksi Tepung Terigu dari Gandum di PT ISM Bogasari Flour Mils, Jakarta.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
2. Ikhsanudin, Anwar. 2010. Laporan Magang
PT Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills Divisi Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.