0
Potensi Generasi Muda untuk Membangun Bangsa
Mahasiswa
dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan
kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di
atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan
suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan
(seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini
murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal
yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan
berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak
sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah
bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah.
Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan
berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan
perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan
dan kontribusi mahasiswa tersebut.
Mahasiswa sebagai
agen dari suatu perubahan. Artinya jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan
sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan
harapan sesungguhnya. Dengan harapan bahwa
suatu hari mahasiswa dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu
pembangunan indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Mahasiswa adalah salah satu harapan suatu bangsa
agar bisa berubah ke arah lebih baik.hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap
memiliki intelek yang cukup bagus dan cara berpikir yang lebih matang, sehingga
diharapkan mereka dapat menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah.
Hal-hal yang menunjang:
1. Kesadaran Sosial (kepekaan serta kesadaran tentang kehidupan masyarakat,
mengerti keadaan yang berkenaan dengan masyarakat, perlu diadakan komunikasi)
2. Kematangan Berpikir (sudah dipikirkan (dipertimbangkan) baik-baik
3. Sikap Intelektual
Contoh:
Mahasiswa sebagai generasi perubahan harus bisa merubah situasi dan kondisi di negara saat ini. Banyak hal-hal yang tidak berjalan seperti seharusnya, tapi kita sebagai mahasiswa harus peka terhadap keadaan sekitar. Jika kita melihat ada sesuatu yang janggal, seperti misalnya adanya pergeseran adat dan budaya yang terjadi di masyarakat saat ini. Banyak orang-orang yang sudah meninggalkan norma-norma yang berlaku, seringkali kita menemukan kasus orang mabuk dimuka umum, hamil diluar nikah, pembunuhan, dan lain-lain. Kita sebagai mahasiswa harus berani menindak tegas hal tersebut, karena jika dibiarkan hal tersebut akan menjadi penghambat indonesia untuk menjadi negara maju. Mahasiswa sebagai generasi perubahan pun harus bisa memberikan tauladan yang baik bagi orang lain agar dapat dijadikan contoh, karena mahasiswa adalah salah satu elemen penting dalam memajukan dan merubah indonesia menjadi negara yang lebih maju dan cerdas.
Sebagai generasi pengontorol seorang mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar.Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu mengkritik,memberi saran dan memberi solusi jika keadaan sosial bangsa sudah tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa,memiliki kepekaan, kepedulian, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual. Asumsi yang kita harapkan dengan perubahan kondisi social masyarakat tentu akan berimbas pada perubahan bangsa. Intinya mahasiswa diharapkan memiliki sense of belonging yang tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang senantiasa mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka.
Hal-hal yang menunjang:
· 1. Kemantapan Spiritual yang stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah yang
berhubungan dengan kejiwaan (rohani/batin)
·
2. Integritas Pribadi
·
3. Ketauladanan
Contoh:
Mahasiswa sebagai generasi pengontrol
mampu merubah keadaan yang sebelumnya buruk/ negatif menjadi lebih
baik. Seperti misalnya misalnya ada beberapa program pemerintahan yang
tidak sesuai dengan semestinya atau dapat dikatakan tidak pro-rakyat,
seperti kenaikan bbm. Banyak yang mahasiswa yang berdemo dan menganggap
bahwa pemerintah sepenuhnya salah. Tapi kita sebagai mahasiswa yang
mempunyai intelektual dan pola pikir lebih matang harus bisa menenangkan
dan memberikan arahan positif bagi mahasiswa lain agar tidak melakukan
tindakan bodoh. Kita harus menjelaskan bahwa adanya kenaikan bbm adalah
semata-mata untuk kemajuan bangsa indonesia sendiri, karena dengan adnya
kenaikan bbm akan banyak dana atau subsidi yang nantinya disalurkan
bagi warga miskin. Sebagai mahasiswa yang mengontrol kendali masyarakat
kita harus bisa merubah pola pikir orang disekitar kita yang tadinya
negatif menjadi lebih positif.
3. Generasi Penerus
Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang
nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak.
Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan
bangsa Indonesia . Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan
bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua
ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus.
Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat
sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang
memiliki kesempatan.Dalam hal ini mahasiswa diartikan sebagai
cadangan masa depan. Pada saat menjadi mahasiswa kita diberikan banyak
pelajaran, pengalaman yang suatu saat nanti akan kita pergunakan untuk
membangun bangsa ini.
Hal-hal yang menunjang :
· 1. Kemandirian (bersifat keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada
orang lain)
· 2. Tanggung jawab pembelajaran dimana keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb
· 3. Penguasaan Iptek
Contoh:
Mahasiswa sebagai generasi penerus harus mempunyai visi dan misi yang akan dijadikan pedoman dimasa depan nanti. Perubahan globalisasi yang semakin pesat ini akan membawa dampak positif maupun negatif. Mahasiswa harus pintar memilih informasi apa yang harus diterima dan informasi apa yang harus ditolak. Wawasan mahasiswa akan IPTEK harus lebih diperdalam lagi, karena mahasiswa mempunyai tugas untuk menjaga kedaulatan dan kemajuan negara indonesia. Mahasiswa yang tidak mempunyai visi dan misi yang kuat untuk masa depan akan mudah terombang-ambing dalam kerasnya dunia globalisasi. Mahasiswa dituntutu untuk mandiri, peduli, tegas, dan berani akan hal-hal yang dianggap negatif dan meresahkan. Mahasiswa sebagai generasi penerus adalah tonggak utama bagi negeri ini.
Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal yang menyimpamg dari norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Mahasiswa sendiripun harus punya moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan juga harus bisa merubah ke arah yang lebih baik jika moral bangsa sudah sangat buruk, baik melalui kritik secara diplomatis ataupun aksi.
Hal-hal yang
menunjang :
· 1. Mampu terjun dalam lingkungan apapun
· 2. Tanggung jawab (keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi
apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb)
3 3. Tanggap dan kritis (segera mengetahui keadaan dan memperhatikan
sungguh-sungguh,cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yg timbul)
Contoh:
Mahasiswa sebagai penggerak moral bangsa bertugas untuk menjaga dan mengimplementasikan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Selain harus bisa menjadi tokoh tauladan dalam lingkungan masyarakat, mahasiswa juga harus tanggap dan kritis akan perkembangan zaman yang dapat merubah paradigma masyarakat akan pentingnya norma-norma kehidupan. Generasi muda harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, dimana setiap perbuatan yang mereka lakukan harus berani dipertanggungjawabkan baik dalam hal positif maupun negatif. Di Indonesia pada saat ini sudah banyak sekali pemuda yang telah kehilangan rasa kepedulian mereka terhadap norma-norma yang berlaku, padahal jika pemuda indonesia mau mematuhi norma yang berlaku pasti akan membawa banyak dampak positif dalam kehidupan mereka ataupun bangsa. Bukan tidak mungkin banyaknya pemuda yang memiliki moral baik mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan dipandang oleh negara lain sebagai negara yang bermoral baik.